Saat ini entah kenapa kamu yang tetap menjadi acuanku. Harapan ku sesederhana ini berharap imamku kelak seorang lelaki yang memiliki kepribadian sepertimu yang shaleh, bijaksana, dan tenang saat menghadapiku. Percaya atau tidak saat aku memiliki keyakinan pada seorang lelaki yg belum pernah kutemui. Sampai saat ini belum kutemukan sosok sepertimu, namamu yang selalu hadir saat aku merasa aku ingin seorang imam, aku ingin seorang pemimpin dan pendamping hidup. Walaupun aku tau sedikit kemungkinan itu terjadi..tapi entah aku selalu ingin menegurmu padahal aku tau tanggapanmu tak akan lebih dari biasanya, hanya sekedar bertegur sapa. Aku tau aku akan sakit karena sebuah harapan. Aku tau bahwa km tidak ingin wanita yang memperjuangkanmu, tapi jika aku tidak berjuang apa aku akan mendapatkan apa yg aku inginkan? Perjuanganku tak bisa aku luapkan, takbisa aku selalu tunjukan padamu, walaupun aku tak seshalehah, sebaik, secantik,sepintar, wanita yg dari dulu km impikan yg saat ini hampir km dapatkan, aku ingin berjuang dari sekarang untukku sendiri, untuk anak-anakku, untuk kehidupanku nanti di dunia dan di akhirat. Aku ingin menjadi wanita sebaik-baiknya menurut Allah, menurut Islam, itu harapanku dan itu yang saat ini sedang aku perjuangkan. Jika suatu saat Allah memberikan jawaban atas semuanya, dan suatu saat engkau mengalami hal yang diluar rencanamu, insyaAllah aku harus sudah menjadi wanita yang pantas untuk mendapatkan hasil perjuanganku, aku berhak dipilih olehmu, bahkan menjadi wanita yang dijadikan pilihan terbaik untuk laki-laki baik lainnya. Aku harus bisa menjaga segalanya sejak saat ini hingga nanti dia laki-laki jodohku yang aku sendiri tak tau siapa dan kapan datangnya menjemputku, dia laki-laki terbaik yang Allah takdirkan menjadi imamku, yang memilikiku, mencintaiku karena perjuanganku terhadap-Mu. Cintaku karena-Mu dan cintanya untukku karena-Mu.